Wednesday 31 March 2010

WASIR/AMBEIEN

Ambien (Hemorrhoid) atau wasir merupakan kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih pembuluh darah balik di sertai pendarahan di daerah dubur (anorektal).


Penyakit wasir sendiri dikategorikan menjadi dua, yaitu
Internal Hemorrhoids yaitu wasir yang terjadi di dalam saluran anus dan
External Hemorrhoids yaitu wasir yang terdapat di luar anus.


Keluhan utama penyakit ini adalah perdarahan, meskipun kadang tidak ada. Umumnya pendarahan terjadi waktu buang air besar atau sesudahnya. Darah yang keluar biasanya merah muda segar dan bisa hanya menetes saja kadang juga sampai menyemprot. Rasa nyeri yang terus menerus merupakan gejala radang. Seringkali ada keluhan perasaan ingin buang air besar yang palsu atau seolah buang air besar tidak tuntas.


Gejala pada stadium yang lebih berat adalah keluarnya benjolan dari anus (prolaps). Mulanya prolaps terjadi waktu buang air besar dan kembali sendiri setelah selesai buang air besar. Lambat laun prolaps ini tidak dapat kembali sendiri dan harus ditekan dengan jari. Akhirnya benjolan ini terus menerus keluar dari anus. Hemoroid yang keluar sesudah buang air besar dan dapat masuk sendiri kalau dibiarkan, dan termasuk hemoroid tingkat II. Walaupun penyakit ini termasuk penyakit yang ringan, namun tidak jarang akibat penyakit ini penderita dirawat dengan kekurangan darah (anemia) berat, hingga kadar haemoglobinnya sangat menurun. Pada wasir tingkat 3, benjolan sulit untuk kembali lagi dapat dilakukan sclerosing terapi, yaitu menyuntikkan obat untuk mengempiskan hemoroid. Bila terapi ini tidak menolong, sering dilakukan operasi. Hal ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah.



PENYEBAB AMBIEN

Kondisi yang sering menyebabkan penyakit ambien antara lain :

- Pekerjaan yang menuntut duduk atau berdiri terlalu lama.
- Pengejanan pada saat buang air besar (konstipasi), diare, batuk atau muntah.
- Infeksi anal atau reaktal.
- Kehamilan dan akibat melahirkan (episotomi).
- Penyakit tertentu.
- Turunnya tonus karena umur tua atau operasi daerah reaktal
- Hubungan seks melalui anus dan sebagainya.


Untuk mengatasinya maka pertama kali harus menghilangkan faktor-faktor penyebabnya, misalkan penderita mengalami kesulitan buang air besar, dapat di hindari dengan mengkonsumsi makan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah serta mengurangi daging. Semua makanan yang merangsang kinerja pencernakan seperti durian, pete, daging kambing dan cabe sebaiknya dihindari.

0 comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...